Ada hal yang tak biasa pada 16 Maret 2020 dari malam-malam sebelumnya, beberapa nelayan yang pulang melaut tampak tengah berkumpul dan serius berbincang di rumah supplier Tuna desa Sangowo, Morotai, Maluku Utara. Tampak beberapa diantaranya memegang pena sambil mengamati deret kolom dalam selembar kertas, beberapa lainnya asyik menyimak orang yang tengah menjadi pusat perhatian mereka malam itu. Rahman dan Audy, staff mitra pelaksana USAID SEA, Masyarakat Dan Perikanan Indonesia (MDPI), tengah memberikan pendampingan kepada para nelayan fair trade tuna tersebut dalam menerapkan pengisian logbook untuk mendukung perikanan berkelanjutan. Diskusi tersebut mengalir secara santai namun serius dalam membahas dan mengkaji bersama hasil pengisian logbook mereka hari itu.
Kegiatan berkumpul dan saling berbagi cerita pengalaman saat melaut ini sebenarnya rutin dilakukan oleh para nelayan sepulang melaut. Hanya saja, sesekali tim MDPI ikut mengisi perkumpulan mereka dengan sosialisasi maupun pelatihan-pelatihan singkat yang dapat membangun kapasitas para nelayan Sangowo agar lebih cakap dan bijak saat melaut. Kerap kali terdengar gelak tawa mereka ditengah diskusi, apalagi saat belajar identifikasi ikan yang mengharuskan mereka melafalkan nama-nama ikan dalam bahasa ilmiah yang terdengar asing bagi mereka, tak mengurangi antusiasme dan semangat dalam mengikuti rangkaian diskusi tersebut.
Tampak diantara peserta diskusi hari itu, Ishak Difu dan Sahril Ali Kapal, dua orang nelayan tuna ‘’handline´skala kecil yang juga Champion USAID SEA di Morotai. Keduanya merupakan nelayan panutan yang telah menerapkan pengisian logbook secara rutin dan mandiri.
“Saya sangat senang mengisi logbook. Setiap pulang melaut, saya langsung mengisi hasil tangkapan dan bisa tahu berapa hasil yang saya peroleh. Jika ada petugas Dinas Kelautan & Perikanan yang datang untuk bertanya, saya bisa menjawabnya dengan baik dan menunjukan bukti logbook yang telah saya isi,” ujar Ishak Difu.
Di sisi lain, Hairil Badarudin atau yang akrab disapa ‘Om Makeang’ menambahkan ‘’Data logbook ini bisa jadi pegangan saat kami melakukan pengecekan ulang penggunaan bahan bakar dengan supplier serta bantu mengurangi tingkat kesalahan dalam pembayaran harga ikan kepada kami para nelayan.’’
Selain Ishak dan Sahril, Muis Lotar juga hadir di tengah diskusi malam itu. Dia merupakan Champion atau Pejuang Laut yang telah mengikuti pelatihan dari USAID SEA dan telah aktif membantu tim MDPI dalam memberikan pemahaman kepada sesama rekan nelayan tuna di Sangowo.
Kepedulian para nelayan tuna kecil ini akan perikanan berkelanjutan mendorong mereka untuk ikut terlibat secara langsung dalam mendukung upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan, salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah dengan ikut secara aktif mengisi logbooknya masing-masing dan membantu fasilitasi kegiatan pelatihan untuk nelayan lainnya, dan tidak bosan menyerukan kepada sesama rekan nelayan untuk aktif mengisi logbook mereka.
Sosialisasi dan pendampingan pengisian logbook di Morotai ini telah dilakukan sejak Desember 2019 dengan dukungan berbagai pihak, diantaranya dari supplier Kahar Lastori dan Koperasi Tuna Pasifik yang menjadi mitra para nelayan dalam menjual ikan hasil tangkapannya di desa Sangowo. Melalui pendampingan USAID SEA melalui MDPI, kurang lebih 10 nelayan di desa Sangowo sudah rutin dan mandiri dalam mengisi logbooknya dengan total jumlah tangkapan yang tercatat sebanyak 8.194 kg. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dalam pengisian data seperti daerah penangkapan dan jenis ikan tangkapannya, upaya pengisian logbook ini harus tetap didorong dan didukung dengan pelatihan tambahan tentang identifikasi ikan dan kajian data logbook nelayan, seperti yang mereka lakukan malam itu.
Para nelayan yang sudah terlibat dalam implementasi logbook menunjukkan antusiasme tinggi yang membuat tim MDPI percaya bahwa mereka dapat menjadi panutan bagi nelayan lainnya dalam proses diseminasi logbook di Morotai. Melihat betapa besar kontribusi nelayan tuna skala kecil dalam penangkapan tuna di Indonesia mendorong MDPI untuk terus mengupayakan pendampingan kepada nelayan dalam pengisian logbook dan meningkatkan kesadaran nelayan lainnya yang belum menerapkan pengisian logbook tentang arti pentingnya logbook.
Penulis dan photo credit: Prisillia Morley Loijens/MDPI
Editor: Adhi Fitri Dinastiar/USAID SEA